Selasa, 25 Agustus 2015

cerpen arti sebuah waktu

ARTI SEBUAH WAKTU
         
         Alkisah ada seorang wanita yang hidup di sebuah desa terpencil, dia ingin pergi kerja ke kota agar dia bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia mengutarakan keinginannya untuk kerja di kota kepada kedua orang tuanya, tapi keinginannya tersebut di tolak oleh kedua orang tuanya. Mendengar kata kedua orang tuanya yang menolak keinginannya dia pun menangis, tapi tak berapa lama kemudian ibunya datang menghampiri dia. Dan tiba-tiba ibunya bilang “Kamu boleh pergi ke kota nak”.
Mendengar perkataan ibunya dia pun tersenyum. Dan pagi harinya dia bersiap-siap untuk pergi ke kota. Di tengah perjalanan yang lama dan melelahkan dia istirahat di sebuah rumah, dan dia pun membayangkan, ” andai ku bisa membangun rumah mewah dan dapat mengoprasi wajah ku yang biasa menjadi luar biasa ini.” Tiba-tiba di tengah-tengah hayalannya datang seorang nenek tua menghampirinya, dan bertanya “kenapa nak kamu tersenyum sendiri?” “Saya sedang membayangkan andaikan saja ku bisa sukses di kota dan dapat mengoprasi wajahku ini”, kata dia. Dan nenek itu mengeluarkan jam kecil dari kantongnya, kemudian nenek itu berkata “Kamu tinggal putar jam itu sesuai dengan putaran jarum jam, bila kamu ingin segera meraih cita-citamu”. “Baik nek”, kata wanita tadi.
Kemudian tak berapa lama dia memutar jam tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan nenek tadi. Dan tiba-tiba dia bisa bekerja di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Tapi dia tak puas dengan lamanya waktu yang di perlukan agar bisa mengoprasi wajahnya. Kemudian dia kembali memutar jam tersebut, dan wajahnya pun menjadi cantik. Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya, dan kembali dia memutar jam kecil pemberian nenek-nenek yang pernah dia temui sekali lagi. Tapi setelah memutar jamnya dia mendapati wajahnya yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput. Dan dia menyesal dengan keadaan dia sekarang. Kemudian dia kembali menemui nenek-nenek yang memberi dia jam di tempat di mana dia bertemu. Tapi dia tak melihat nenek tersebut karena nenek itu telah lama meninggal. Dia pun hanya bisa menyesal dan menangisi nasibnya. 



















1.    TEMA
·         Keserakahan manusia

2.     PENOKOHAN
·         Dia                       : Serakah, Pantang menyerah
·         Orang tua             : Penyayang
·         Nenek                   : Penolong, Dermawan

3.    LATAR
·         Tempat                : Desa terpencil, kota Jakarta
·         Waktu                  : Siang hari
·         Suasana               : Sedih

4.      ALUR CERITA
·        Seorang wanita hidup di desa terpencil, ingin oergi ke kota
·         Kedua orang tuanya melarang akhirnya diperbolehkan oleh ibunya
·        Esok hari dia berangkat ke kota
·        Dia berkhyal ingin membangun rumah mewah dan mengoperasi wajahnya
·        Seorang nenek dating member jam ajaib
·        Dia memutar jam tersebut sesuai dengan keinginan
·        Dengan sekejap keinginannya terkabul
·        Dia ingin merubah wajahnya menjadi wanita cantik
·        Dia memutar kembali jam tersebut tetapi wajahnya menjadi tua dan keriput
·        Dia menyesal
·        Dia ingin mengembalikan jam tersebut kepada nenek, tetapi nenek tersebut telah meninggal
·        Akhirnya dia menyesal dan menangisi nasibnya

5.      ISI CERITA
·         Alkisah ada seorang wanita yang hidup di desa terpencil, ingin pergi ke kota untuk merubah nasibnya.
·         Awalnya kedua orang tuanya melarangnya, tetapi akhirnya diperbolehkan oleh ibunya.
·         Dan keesokan harinya dia pun bergegas berangkat ke kota.
·         Di tengah istirahatnya dia pun berkhayal ingin membangun rumah mewah dan mengoperasi wajahnya.
·         Tiba tiba seorang nenek dating menghampiri dirinya dan memberi jam ajaib kepadanya.
·         Tidak lama kemudian dia pun memutar jam tersebut sesuai dengan keinginannya, tiba-tiba dengan sekejap keinginannya pun terkabul.
·         Setelah sukses dengan pekerjaannya dia pun ingin merubah wajahnya dan kembali memutar jam tersebut dan terkabulah menjadi wanita cantik.
·         Lagi-lagi dia kurang puas dengan wajahnya lalu memutar kembali jam tersebut, tetapi dia mendapati wajah yang semula cantik jelita menjadi tua dan keriput.
·         Dia pun menyesal dan ingin mengembalikan jam tersebut tetapi nenek tersebut telah meninggal.
·         Akhirnya dia pun menyesal dan hanya bisa menangisi nasibnya
                                                                                                              
5.       AMANAT
·         Sebaiknya kita harus mensyukuri semua pemberian yang telah Tuhan berikan.
·         Dan janganlah menjadi manusia yang serakah.





Nama kelompok        : 1. Ananda Rafena Hanin P. (03/9D)
                                  2. Miftahul Ngizzati (20/9D)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar