ASAL USUL NAMA PACITAN
Pada suatu masa, yang menjadi raja
di Mataram adalah Sunan Pakubuwono. Sunan mempunyai adik yang bernama Pangeran
Mangkubumi yang telah banyak berjasa pada Mataram. Namun, karena terkena bujuk
rayu Patih Pringgalaya, Sunan Pakubuwono tak memberi jabatan pada Pangeran
Mangkubumi. Akibatnya, Pangeranpun kecewa. Kekecewaanya bertambah ketika Patih
Pringgalaya membawa Mataram untuk menjalin hubungan dengan Belanda karena
Pangeran Mangkubumi sangat membenci Belanda yang selalu ingin mencari
keuntungan sebanyak-banyaknya dari Mataram. Pangeran Mangkubumi bertekad
mengusir Belanda dari Mataram sehingga dia pun meninggalkan Mataram bersama
pengikutnya.
Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya
melakukan perang gerilya melawan tentara Belanda. Belanda kewalahan dan meminta
bantuan Mataram yang dipimpin oleh Patih Pringgalaya. Akibatnya, Pangeran
Mangkubumi dan pengikutnya terdesak.
Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya lalu menghindar
mundur. Setelah melewati hutan belantara dan pegunungan tandus, sampailah
mereka di bukit Gunung Puger dan mereka beristirahat disana.
Waktu
itu, pengikut Pangeran Mangkubumi tinggal 12 orang. Tetapi satu diantara mereka
yang bernama Setraketipa merasa tidak tega melihat Pangeran dan para
prajuritnya kelaparandan kehausan. Dengan memberanikan diri, Setraketipa
menghadap Pangeran Mangkubumi.
“Ada
apa kau menghadapku Setra?” tanya Pangeran Mangkubumi.
“Maafkan hamba Pangeran,
hamba mohon izin bolehkah hamba mencari sesuatu yang bisa menghilangkan haus
dan lapar Pangeran dan teman-teman?”
kata Setraketipa.
“Apa
kamu tidak lelah Setra?”
“tentu
saja hamba lelah Pangeran. Namun, hamba masih memiliki sedikit kekuatan
untuk menolong Pangeran dan teman-teman. Itu pun
jika pangeran mengizinkan”
“Tentu
saja saya mengizinkan Setra, tetapi sebaiknya
kamu istirahat dulu jika nanti
kamu kelelahan
diperjalanan. Terimakasih atas
pertolonganmu. Aku berjanji akan
memberimu kedudukan nanti jika aku berhasil merebut
Mataram!” Jawab Pangeran.
Janji
Pangeran Mangkubumi semakin menambah semangat Setraketipa. Dicarinya
buah-buahan. Setraketipa melihat banyak pohon pace atau mengkudu yang berbuah.
Tetapi buah itu bentuknya jelek dan berbau menyengat sehingga Setraketipa tidak
tega memberikan buah itu. Setraketipa terus mencari dan didapatnya buah dan
ketela hutan serta sedikit air. Setelah beberapa lama perjalanan Setraketipa
merasakan haus dan lapar sehingga dia meminum air perasan buah pace dan memakan
daging buahnya. Rasa lapar pun hilang dan tubuhnya kembali segar.
Sesampainya
ditempat istirahat, Setraketipa menyerahkan buah-buahan itu kepada Pangeran dan
teman-teman.
“Sebaiknya kita makan bersama, Setra?”
ajak Pangeran Mangkubumi.
“Hamba
sudah makan dan minum sedikit tadi di hutan Pangeran!” jawab Setraketipa.
Hari-
hari selanjutnya, Pangeran Mangkubumi dan teman-temanya belum merasa pulih
kembali. Berbeda dengan Setraketipa yang tampak semakin kuat saja sehingga
membuat Pangeran Mangkubumi heran melihatnya. Sampailah suatu hari, Pangeran
Mangkubumi memanggil Setraketipa.
“Ada yang bisa saya bantu Pangeran?”
“Saya
hanya mau bertanya, mengapa semakin hari kamu semakin kuat saja? Padahal aku
dan teman-temanmu belum kembali kuat seperti kamu.” Tanya Pangeran Mangkubumi.
“Sebenarnya
hamba selama ini meminum perasan buah pace dan memakan daging buahnya. Mungkin
karena itulah amba pulih seperti sedia kala,” jawab Setraketipa.
“Oo..
jadi selama ini kamu memakan buah yang bentuknya jelek itu?”
“Benar
pangeran, hamba tak berani menyuguhkan buah pace itu pada pangeran. Hamba takut
Pangeran tak menyukainya.”
“Tak
apa Setra, jika ini yang membuat kekuatanmu pulih,”
“Maukah Pangeran mencobanya?” tawaran Setraketipa.
“Baik
saya akan mencobanya, tolong carikan buah itu ya.”
Setra
bergegas pergi dan menyuguhkan buah pace kepada Pangeran dan berhasil membuat
Pangeran pulih. Setelah itu Pangeran mengajak pengikutnya meneruskan perjalanan
dan melihat pohon-pohon pace dengan buah yang bergelantungan. Pangeran berhenti
dan menyuruh semua pengikutnya berkumpul.
“Ketahuilah
bahwa kita semua selamat karena jasaSetraketipa. Untuk itu, kalian semua
menjadi saksi. Nanti jika perjuangan kita berhasil aku akan memberikan daerah
pace sapengetan (sampai ke timur) pada Setraketipa. Daerah Pace sapengetan..
pace wetan (timur).. pacetan., yah daerah ini kunamakan Pacetan!” kata
Pangeran.
Kini
daerah Pacetan menjadi kabupaten Pacitan sekarang ini.
ORIGINS OF THE NAME PACITAN
At one time, who became king in Mataram is Sunan Pakubuwono. Sunan has a younger brother named Mangkubumi that has a lot of merit in Mataram. However, because of persuasion Patih Pringgalaya, Sunan Pakubuwono not give positions on Mangkubumi. As a result, prince was disappointed.His disappointment grew when Patih Pringgalaya bring Mataram to establish a relationship with the Netherlands because Dutch Mangkubumi hated that always wanted to make a profit as much from Mataram. Mangkubumi determined to expel the Dutch from Mataram Mataram so he left with his followers.
Mangkubumi prince and his followers fight a guerrilla war against the Dutch
troops. Dutch overwhelmed and asking for help Mataram led by Patih Pringgalaya.
As a result, Prince Mangkubumi and his followers pressed.
Mangkubumi prince and his followers then dodge backwards. After passing
through the wilderness and barren mountains, they came to the hill of Mount
Puger and they rested there.
At that time, the followers Mangkubumi stay 12 people. But one of them is named Setraketipa feel not bear to see the Prince and his soldiers hunger dan thirst. With courage, Setraketipa facing Mangkubumi.
"What are you Setra face me?" Asked Mangkubumi.
"I'm sorry Prince servant, the servant of the servant may I ask
permission for something to quench thirst and hunger Prince and friends?"
Said Setraketipa.
"Are you not tired Setra ? "
"Of course the prince's servant tired. However, the servant still has
little power
to help the Prince and friends. That is, if the prince permit "
"Of course I allow Setra , but you should take a break if you later
Your journey fatigue . Thank you for your help . I promise to
give the position later if I won Mataram ! " replied the Prince .
Promise Mangkubumi Setraketipa more pep. Looking fruits. Setraketipa see a
lot of pace or noni trees that bear fruit. But the fruit that forms ugly and
smelling so Setraketipa not bear to give the fruit. Setraketipa continue to
search and acquisition of forest fruits and sweet potatoes and a little water.
After a long journey Setraketipa feel thirsty and hungry that he drank fruit
juice and eat the flesh pace. The hunger was gone and his body refreshed.
Arriving resting place, Setraketipa handed the fruit to the Prince and
friends.
"Should we eat together, Setra?" Said Mangkubumi.
"Servant has been eating and drinking a little earlier in the jungle
prince!" Replied Setraketipa.
Days later, Prince Mangkubumi and his colleagues do not feel recovered. In
contrast to the stronger-looking Setraketipa just making the Mangkubumi
surprised to see it. Came one day, Mangkubumi call Setraketipa.
"Can I help Prince?"
"I just want to ask, why is getting stronger day you alone? Though I
and friends have not returned as strong as you. "Tanya Mangkubumi.
"Actually servant for this drink fruit juice and eat the flesh pace.
Maybe that's why amba recovered as usual, "said Setraketipa.
"Oo .. so far you eat fruit that looks ugly?"
"A prince, the servant did not dare to present it to the prince pace
fruit. Servant fear the Prince did not like it. "
"Not what Setra, if this is what makes your strength to recover,"
"Prince Will try it?" Setraketipa bid.
"Well I'll give it a try, please get fruit that yes."
Setra hurried pace to go and serve fruit to the Prince and managed to make
the Prince recovered. After that the Prince invited his followers to continue
the trip and saw trees with fruit dangling pace. Prince stopped and ordered all
his followers to gather.
"Know that we all survived because jasaSetraketipa. For that, you all
are witnesses. Later if the struggle we succeed I will give local sapengetan
pace (to the east) on Setraketipa. Pace area sapengetan .. pace wetan (east) ..
pacetan., Well I call Pacetan this area! "Said the Prince.
Now Pacetan be Pacitan area today.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar