Rabu, 15 Februari 2017

JURNAL IMPREST FUND SYSTEM


PT JAYA ABADI MOBILINDO





JURNAL IMPREST FUND SYSTEM
PERIODE AGUSTUS 2016





TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT
01-Agust Membeli tiket KA     Rp      350.000  
  Membeli materai    Rp        90.000  
  Membayar langganan koran dan majalah    Rp      150.000  
  Membeli kertas HVS kwarto    Rp        60.000  
  Membeli buku tulis     Rp      125.000  
  Membeli snack     Rp      150.000  
  membeli souvenir    Rp  1.300.000  
  Membeli nasi gudeg    Rp      210.000  
  fotokopi proposal    Rp        27.500  
  Membeli karangan bunga    Rp      350.000  
  Membayar pulsa    Rp      210.000  
    Kas    Rp     3.022.500
Total  Rp  3.022.500  Rp     3.022.500










fluctuation fund system


TANGGAL        URAIAN DEBET KREDIT
01-Jul Pengisian dana kas kecil  Rp      3.825.000  
    kas     Rp    3.825.000
03-Jul Membeli tiket KA  Rp         350.000  
    Kas kecil    Rp        350.000
05-Jul Membeli materai  Rp            90.000  
    kas kecil    Rp          90.000
06-Jul Membayar langganan koran dan majalah  Rp         150.000  
    kas kecil    Rp        150.000
11-Jul Membeli kertas Kwarto  Rp            60.000  
    kas kecil    Rp          60.000
11-Jul Membeli buku besar  Rp         125.000  
    Kas kecil    Rp        125.000
14-Jul membeli snack  Rp         150.000  
    Kas kecil    Rp        150.000
17-Jul Membeli souvenir  Rp      1.300.000  
    Kas kecil    Rp    1.300.000
20-Jul Membeli nasi gudeg  Rp         210.000  
    Kas kecil    Rp        210.000
23-Jul Fotokopi proposal  Rp            27.500  
    Kas kecil    Rp          27.500
25-Jul Membeli karangan bunga  Rp         350.000  
    Kas kecil    Rp        350.000
28-Jul Membayar pulsa  Rp         210.000  
    Kas kecil    Rp        210.000
Total  Rp      6.847.500  Rp    6.847.500

laporan penggunaan dana kas kecil


PT JAYA ABADI MOBILINDO












PENGGUNAAN DANA KAS KECIL



PERIODE JULI 2016












I. PEMASUKAN







Saldo
 Rp        175.000





Pengisian saldo  Rp    3.825.000   







 Rp  4.000.000



II. PENGELUARAN 






Membeli tiket KA   Rp        350.000





Membeli materai  Rp          90.000





Membayar langganan koran dan majalah  Rp        150.000





Membeli kertas HVS kwarto  Rp          60.000





Membeli buku tulis   Rp        125.000





Membeli snack   Rp        150.000





membeli souvenir  Rp    1.300.000





Membeli nasi gudeg  Rp        210.000





fotokopi proposal  Rp          27.500





Membeli karangan bunga  Rp        350.000





Membayar pulsa  Rp        210.000   







 Rp  3.022.500











III. SALDO







Saldo akhir
 Rp     977.500













Mengetahui, Jakarta, 31 Juli 2016




Direktur
Pemegang kas kecil




Andika
Ngizzati
















Andika Pratomo, SE, MA MIFTAHUL NGIZZATI



surat balasan lamaran pekerjaan



PT PESONA MAKMUR
Jl. Raya Merdeka No. 25A Telp. 021-88321112
Jakarta Timur

 

24 September 2016

Nomor             : 06/R/I/11
Lampiran         : -
Hal                  : Lamaran


Kepada
Yth. Doni Atmaja
Jl. Dermaga Indah, No. 3
Bogor


Dengan hormat,

Surat Lamaran Saudara sudah kami terima dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih atas keinginan Saudara untuk bekerja di perusahaan kami.

Sehubungan dengan itu maka kami bermaksud untuk mengundang Saudara untuk interview pada :

Hari, tanggal   : Senin, 28 September 2016
Waktu             : 08.30 WIB s.d selesai
Tempat            : Ruang Pertemuan PT Pesona Makmur lt. 2
Keterangan      : Menggunakan pakaian atasan putih bawahan hitam

Demikian surat ini kami sampaikan, semoga Saudara berkenan hadir tepat waktu.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih


Hormat kami,
Kepala Bagian Kepegawaian

DennyAdya

Denny Adya, SH

video pkl 2016/2017 bagian TAPEM SEKDA Kabupaten KEBUMEN


Materi Administrasi Sarana dan Prasarana



Materi Administrasi Sarana Dan Prasarana

A. Pengertian

1.      Sarana dan Prasarana

           Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). 

2.      Administrasi Sarana dan Prasarana

Administrasi sarana dan prasarana adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya kegiatan kantor untuk mencapai tujuan dalam kantor itu sendiri.

A.    Peralatan/perlengkapan kantor (office supplies)

Peralatan/perlengkapan adalah alat atau bahan yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor, sehingga menghasilkan suatu pekerjaan yang diharapkan selesei lebih cepat, lebih tepat dan lebih baik. Peralatan/perlengkapan kantor dibedakan menjadi dua, yaitu :
ü  Peralatan/perlengkapan kantor dilihat dari bentuknya :
1.      Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk lembaran
Peralatan/perlengkapan kantor yang berbentuk lembaran/helaian, yaitu kertas HVS, kertas folio bergaris, kertas karbon, kertas stensil, formulir, kertas berkop, plastik transparan, kertas karton, kertas buffalo, amplop dan map.
2.      Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk nonlembaran
Peralatan/perlengkapan kantor yang berbentuk nonlembaran (bukan berupa kertas          lembaran), yaitu pulpen, pensil, spidol, penghapus, penggaris, rautan, gunting, pemotong        kertas (cutter), pembuka surat (letter opener), pelubang kertas dll.
3.      Peralatan/perlengkapan kantor berbentuk buku
Peralatan/perlengkapan kantor yang berbentuk buku, antara lain :
1.      Buku catatan (block note), yaitu buku untuk menulis catatan harian sekretaris.
2.      Buku pedoman organisasi, yaitu buku panduan tentang informasi yang berkaitan dengan organisasi, mulai sejarah, struktur, produk dan jasa, hingga prosedur kerja.
3.      Buku tamu, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat tamu yang datang ke perusahaan.
4.      Buku agenda surat, yaitu buku yang mencatat keluar masuknya surat sehari-hari.
ü  Peralatan/perlengkapan kantor dilihat dari penggunaannya :
1.      Barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang/benda kantor yang pengguanaannya hanya       satu/beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Contoh : kertas, tinta, karbon, klip, pensil       dan pulpen.
2.      Barang tidak habis pakai
Barang yang tidak habis pakai adalah barang/benda kantor yang penggunaannya tahan       lama. Contoh : stapler, perforator, cutter, dan gunting.
ü  Mesin-mesin kantor (office machine)
Mesin-mesin kantor (office machine) adalah alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan kantor yang bekerja secara mekanik, elektrik, dan magnetik. Contoh : komputer, laptop, LCD, mesin tik manual dan elektrik, mesin fotocopy, dll.
ü  Mesin komunikasi kantor
Mesin komunikasi kantor adalah sarana kantor yang digunakan untuk melakukan komunikasi, baik di lingkungan organisasi sendiri maupun ke luar organisasi. Contoh : telepon, interkom, faksimile dan telepon wireless.
ü  Perabot kantor (office furniture)
Perabot kantor adalah benda-benda kantor yang terbuat dari kayu atau besi untuk membantu pelaksanaan tugas pekerjaan kantor. Contoh : meja, kursi, sofa (meja dan kursi untuk tamu), rak buku, lemari, papan tulis dlL.
ü  Interior kantor (office arrangement)
Interior kantor adalah benda-benda kantor yang digunakan untuk menambah suasana jadi menyenangkan sehingga memberi semangat dan kenyamanan dalam menyeleseikan pekerjaan. Contoh : gambar presiden dan wakil presiden, gambar lambang negara, bendera, struktur organisasi, lukisan, patung, vas bunga, tanaman hidup maupun buatan, jam dinding dll.
ü  Tata ruang kantor (office lay out)
Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor sesuai dengan luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia sehingga memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada karyawan dan pekerja.

Proses Pengelolaan Administrasi Sarana Dan Prasarana
Menurut Sutjipto (1993) aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan prasarana meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana. Dapat diuraikan sebagai berikut:
1.              Perencanaan
Perencanaan sarana dan prasarana merupakan suatu proses analisis dan penetapan kebutuhan yang diperlukan dalam proses pembelajaran sehingga muncullah istilah kebutuhan yang diperlukan (primer) dan kebutuhan yang menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya dan kendalanya (manfaat yang didapatkan), beserta harganya.

2.             Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
  Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
  Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
  Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
  Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
   Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
  Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
  Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
a)      Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja adalah faktor fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor standarisasi dan normalisasi.
b)      Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengusahakan standarisasi ialah :
  Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
  Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
  Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama dan pertimbangan efisiensi kerja.
c)      Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat atau barang-barang ialah:
  Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang dibutuhkan dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
  Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-benda yang akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen dengan baik.
  Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan harga.
  Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-barang, dan cara yang telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
  Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai siap digunakan.
d)     Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.

3.      Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor memerlukan biaya tinggi, termasuk semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan prasarana. Inventarisasi yang dilakukan di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama. Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana antara lain :
a.       Agar peralatan tidak mudah hilang.
b.       Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
c.       Memudahkan dalam pengecekan barang.
d.      Memudahkan dalam pengawasan.
e.       Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.

4.      Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu :
1.      Penyusunan Alokasi
   Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional
2.      Pengiriman Barang
   Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan dan pembongkarang.
3.      Penyerahan Barang
   Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.
Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan kerja atau petugas gudang untuk menampung hasil pengadaan barang atau bahan kantor, baik berasal dari pembelian, instansi lain, atau yang diperoleh dari bantuan.
a.       Tujuan penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
·      Agar barang tidak cepat rusak.
·      Agar tidak terjadi kehilangan barang.
·      Agar tersusun rapi sehingga mudah ditemukan apabila barang tersebut dicari.
·      Memudahkan dalam analisis barang.
b.      Sebelum penyimpanan barang/bahan kantor dilakukan, sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
·      Persediaan alat-alat pemeliharaan yang diperlukan.
·      Pergudangan yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.
·      Sifat barang yang disimpan.
·      Sarana penyimpanan dan pemeliharaan.
·      Prosedur dan tata kerja.
·      Biaya yang disediakan.
·      Tenaga yang diperlukan.
·      Jangka waktu penyimpanan.
c.       Cara penyimpanan barang/bahan kantor antara lain :
·      Barang disimpan berdasarkan klasifikasi (jenis, berat, merk, dan satuan barang).
·      Barang disimpan dalam keadaan bersih.
·      Barang disimpan dalam ruangan yang cukup ventilasi.
·      Barang disimpan di tempat yang memadai.
·      Barang disimpan rapi dengan kode yang telah ditentukan agar mudah dicari.
·      Barang yang disimpan harus terhindar dari sengatan matahari atau siraman air.
·      Barang disimpan di ruangan yang dapat dikunci.
·      Barang yang disimpan harus sudah dihitung dan dicatat dalam buku persediaan.
·      Barang yang biasanya dikeluarkan lebih cepat sebaiknya diletakkan di bagian terdepan, sebaliknya barang yang dikeluarkan lebih lama disimpan lebih dalam.

5.      Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
  Agar barang tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
  Agar barang tidak mudah hilang.
  Agar barang tidak kadaluarsa.
  Agar barang tidak mudah susut.
  Agar sarana dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1.      Pemeliharaan berdasarkan waktu
  Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas atau karyawan yang menggunakan barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya pemeliharaan ruang kerja, mesin tik, komputer, dan mobil. Pemeliharaan barang-barang tersebut harus dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan menghindari kerusakan yang lebih besar.
  Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dilakukan menurut jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, dua minggu sekali, sebulan sekali atau dua bulan sekali. Pemeliharaan berkala dapat dilakukan untuk berbagai jenis sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus menangani pemeliharaan barang.
2.      Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
  Pemeliharaan barang bergerak
Pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap hari maupun secara berkala. Contoh: kendaraan bermotor, mesin kantor, dan alat elektronik.
  Pemeliharaan barang tidak bergerak
Pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat dilakukan setiap hari atau secara berkala untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas barang tersebut masih dapat digunakan. Contoh: membersihkan debu-debu yang menempel pada alat,sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat dapat selalu terjaga kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan. Instalasi listrik dan air dapat dilakukan secara berkala.

6.      Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkandari daftar inventaris.Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
  Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang disebabkan oleh:
a)      Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan / pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.
b)      Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau barang lain yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.
  Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang yang tinggal menyusut.

7.      Pengawasan
            Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain.
          Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan biaya dapat dihindarkan.